Kamis, 25 April 2013

1. Sumber dan ruang lingkup (Filsafat Carvaka)


FILSAFAT Càrvàka

  1. Sumber dan Ruang Lingkupnya
  2. Epistemologi Càrvàka
  3. Metafisika
  4. Etika
  5. Kesimpulan
1. Sumber dan ruang lingkup Càrvàka
Nama yang diberikan terhadap ajaran yang memandang materi sebagai satu-satunya realitas, adalah materialisme. Ajaran ini mencoba untuk menjelaskan pikiran dan kesadaran sebagai hasil dari materi. Dalam anggapan umum, materialisme menyatakan kecenderungan-kecenderungan yang berusaha untuk menurunkan yang lebih tinggi menuju yang lebih rendah atau menjelaskan fenomena yang lebih tinggi dalam sinar penerangan yang lebih rendah. Dalam hal ini ia bertentangan dengan penafsiran spiritual tentang alam semesta.
Walaupun materialisme dalam beberapa bentuknya selalu dimunculkan di India, dan sekali-sekali referensinya dijumpai dalam kitab Veda, kepustakaan Bhuddhis, kitab-kitab Epos, demikian juga dalam karya-karya filsafat belakangan ini, kita tidak menemukan suatu karya sistematis mengenai materialisme ini atau pun suatu aliran pemikiran para pengikutnya yang terorganisir seperti yang dimiliki aliran pemikiran filosofis lainnya. Tetapi, untuk menjaga nama baiknya, hampir setiap karya aliran filsafat lain menyatakan pantangan materialistis ini. Pengetahuan materialisme India terutama didasarkan pada hal ini.

Càrvàka adalah sebuah kata yang umumnya menyatakan ’materialistis’. Tetapi makna aslinya terselubungi dalam kerahasiaan. Menurut pandangan seseorang, kata Càrvàkaaslinya merupakan nama seorang bijak yang mengemukakan sistem materialisme ini. Nama umum ’Càrvàka’ diambil dari nama beliau dan yang berarti para pengikut dari orang bijak tersebut, yaitu kaum materialistis. Menurut pandangan lainnya, kata Càrvàka’ aslinya bahkan merupakan suatu nama uraian umum yang diberikan kepada seorang materialistis, apakah karena ia menganjurkan ajaran tentang ’makan, minum dan menikah’ (càrv - makan), atau pun karena kata-katanya menyenangkan dan manis (càru - manis; vat - kata-kata). Beberapa orang penulis juga menganggap Båhaspati sebagai pendiri sistem materialisme ini. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan-kenyataan berikut:
  1. bahwa beberapa buah puji-pujian Veda, yang secara tradisi dilukiskan Båhaspati, sebagai putra Loka, ditandai oleh semangat revolusi dan kebebasan berpikir;
  2. bahwa dalam kitab Mahàbhàrata dan dimanapun juga, pandangan materialistis dikatakan Båhaspati, dan
  3. bahwa, kira-kira selusin sùtra dan úloka dikutip dan diambil sebagai referensi oleh berbagai penyusun yang berbeda-beda, sebagai ajaran materialistik dari Båhaspati.
Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa Båhaspati, sebagai gurunya para dewa, telah menyebar luaskan pandangan materialistis ini diantara para raksasa (sebagai musuh para dewa) sehingga dengan mengikuti ajaran-ajaran yang menarik hati ini mereka sampai pada kehancurannya.

Tetapi, siapapun pendiri dari sistem materialisme ini, Càrvàka telah menjadi sinonim dari materialistis. Kata yang dipergunakan untuk menyatakan materialisme juga adalah lokàyatamata, yaitu pandangan orang awam; sehingga seorang materialistis juga disebut lokàyatika. Walaupun gagasan materialistis terpencar-pencar disana sini, mereka dapat disistematisir dan disajikan atas dasar 3 pokok utama, yaitu: epistemologi, metafisika dan etika.
-------
Dalam sebuah manuskrip yang diketemukan baru-baru ini, yang disebut Tattvopaplavasiýha, kita mendapatkan contoh menarik tentang skeptisisme mutlak India. Penulisnya, Jayaràúi, barangkali di sekitar abad ke-8 AD dipercaya sebagai seorang Càrvàka (Lokàyatika), tipe yang ekstrim. Ia bersikap skeptisisme Càrvàka umumnya pada kesimpulan logisnya dengan menentang keabsahan pengetahuan perseptual sekali pun dan menolak untuk menerima keberadaan unsur-unsur fisik. Dengan dialektika penghancuran tak henti-hentinya ia menyingkapkan kelemahan-kelemahan dari semua sumber pengetahuan yang umum diterima. Bagaikan seorang pragmatis anti intelektual ia menyimpulkan bahwa dengan menolak segala prinsip-prinsip teoritis dan doktrin-doktrin praktis sekali pun, kehidupan akan tetap berjalan selamanya tanpa masalah perenungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar